Beranda
/
Artikel
/
Untuk Anda
/
Jaga Kesehatan Mata Setelah Lama Menatap Layar
Jaga Kesehatan Mata Setelah Lama Menatap Layar
15 May 2020
MyProtection News Jakarta

Jakarta, 15 Mei 2020 - MyProtection News

Saat ini sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan menatap layar ponsel, tablet, maupun laptop. Skema bekerja dari rumah akiibat pandemi COVID-19 pun membuat orang dewasa maupun anak tak lepas dari layar gadget. Diperkirakan dalam sehari, orang dewsa menghabiskan waktu 13 jam menatap layar.

Menatap layar gadget dalam waktu lama bisa menyebabkan gangguan pada mata seperti mata lelah, penglihatan kabur, mata kering, iritasi, dan kepala pusing. Gejala ini biasa disebut dengan digital vision syndrome.

Untuk menjaga kesehatan mata setelah melihat layar dalam jangka waktu lama, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

 

  1. Gunakan aturan 20-20-20

Saat menggunakan gadget, pastikan Anda mengaplikasikan aturan 20-20-20 ini. Artinya, setelah menatap layar selama 20 menit, Anda diimbau melihat benda berjarak 20 kaki atau sekitar 6 meter selama 20 detik. Kegiatan ini ditujukan untuk mengistirahatkan mata dan melatih otot penglihatan. Anda juga bisa mengistirahatkan mata setelah 1 jam melihat layar selama 2 menit dengan melihat benda jarak jauh atau tanaman hijau.

 

  1. Atur jarak layar

Ketika menggunakan gadget seperti laptop, pastikan posisi mata dan layar berjarak minimal 45 cm. Posisi layar pun sebaiknya sejajar dengan posisi mata sehingga Anda dapat bekerja dengan nyaman. Posisi layar yang tak sesuai dengan mata bisa memicu rasa tak nyaman pada mata dan leher.

 

  1. Bersihkan layar

Layar yang kotor bisa mengganggu kenyamanan Anda dalam bekerja. Bersihkan layar gadget agar debu tak menumpuk dan mengiritasi mata Anda sekaligus mengurangi pertumbuhan bakteri atau virus yang mungkin menempel pada gadget.

 

  1. Gunakan mode malam

Saat ini, berbagai perangkat gawai sudah dilengkapi dengan mode malam sehingga Anda lebih nyaman saat menatap layar. Biasanya latar tampilan layar akan berubah menjadi gelap sehingga mata tidak mudah “silau” jika melihat layar terus-menerus.

 

  1. Atur cahaya di sekitar

Pengaturan cahaya di sekitar juga berperan untuk menjaga kesehatan mata. Pastikan Anda memiliki penerangan cukup saat menggunakan gadget namun tidak terlalu menyilaukan. Layar yang lebih terang daripada cahaya sekitar bisa mencegah sakit mata.

 

  1. Jangan lupa mengedip

Ketika kita fokus menatap layar, sering kali kita lupa untuk mengedipkan mata. Padahal hal sederhana ini bisa membantu mata tetap lembap. Mata kering dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Ditambah lagi menatap layar meningkatkan resiko mata menjadi kering. Jadi, jangan lupa untuk mengedipkan mata secara rutin.

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Apakah artikel ini membantu?
Subscribe Newsletter Kita
Klik subscribe untuk berlanggan newsletter artikel kami
Bagikan MyPro ke
facebook
twitter
instagram
Tentang MyProtection News Jakarta
MyProtection adalah salah satu pioneer portal pembelian asuransi kesehatan maupun asuransi umum secara online yang dapat diakses melalui platform website dan aplikasi sejak 2017.
Rekomendasi Artikel
5 10-01-2020
Mitos Seputar Asma yang Keliru

Rasanya mendengar nama penyakit Asma pasti tidak asing di teling anda. Penyakit satu ini merupakah salah satu penyakit tak menular yang banyak diderita penduduk Indonesia. Kementrian Kesehatan menyebutkan bawa sekitar 4,5% penduduk Indonesia mengidap Asma.

Jika berbicara tentang asma, kita seringkali mendengar beberapa informasi. Ternyata ada beberapa mitos seputar asma yang tidak benar sama sekali, lho, Sahabat MyProtection. Simak ulasannya di bawah ini!

 

  1. Mitos: Asma merupakan penyakit keturunan

Asma memang bisa saja diturunkan oleh keluarga. Namun, perlu diingat bahwa asma bisa muncul akibat pengaruh lingkungan. Jika salah satu dari orang tua Anda mengidap asma, maka Anda belum tentu akan mengidap penyakit yang sama. Paparan dari lingkungan luar seperti debu, serbuk bunga, makanan, serangga, dan alergi bisa memicu timbulnya asma.

 

  1. Penyakit Asma bisa menghilang dengan sendirinya

Baik dengan mengonsumsi obat ataupun tidak, seorang pengidap asma tidak akan pernah benar-benar sembuh. Kondisi seseorang mungkin saja membaik seiring berjalannya waktu. Serangan asma yang dialami pun bisa saja jauh berkurang. Suatu saat, gejala asma mungkin saja muncul secara tiba-tiba walaupun Anda tidak pernah mengalami asma dalam jangka waktu yang lama. Kabar baiknya, gejala asma bisa dikontrol dan diminimalisir dengan penanganan tepat.

 

  1. Penderita asma tidak boleh berolahraga

Mitos yang satu ini mungkin familiar dengan kita. Apalagi, olahraga identik dengan kegiatan fisik yang cukup berat. Namun, bukan olahraga yang harus dihindari oleh penderita asma, tetapi pemicu asma itu sendiri. Contohnya debu, makanan, dan stress. Jika olahraga berat memicu kambuhnya asma, maka Anda disarankan untuk mengunjungi dokter dan mengganti rutinitas olahraga Anda. Misalnya yoga, pilates, dan berenang bisa membantu memperlancar pernapasan!

 

Nah, Sahabat Myprotection, sekarang kita tahu mana mitos dan fakta terkait asma. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan Anda dan memperlengkapi diri dengan proteksi lebih dari MyProtection

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Baca Artikel
5 13-01-2020
Tidak Semangat Kerja? Mungkin Anda Mengalami Burnout
Baca Artikel
5 13-05-2020
Agar Kacamatamu Tidak Berembun Saat Pakai Masker, Ini Caranya!
Baca Artikel