Beranda
/
Artikel
/
Untuk Anda
/
Investasi untuk Pemula? Ketahui Dulu Hal Ini Agar Impian Cepat Terealisasi
Investasi untuk Pemula? Ketahui Dulu Hal Ini Agar Impian Cepat Terealisasi
24 June 2020
MyProtection News Jakarta

Jakarta, 24 Juni 2020 - MyProtection News

Investasi apa sih yang bagus? Cara investasi saham gimana sih? Kalau emas katanya bagus, ya? Ketika membahas seputar investasi untuk pemula, maka pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang akan kita dengar. 

Pemula tentu bisa diartikan dalam dua hal. Bisa saja, pemula merupakan orang awam yang belum pernah berinvestasi namun sudah tertarik untuk mencobanya. Atau, bisa juga berarti seorang yang sudah berinvestasi tapi belum memahami seluk-beluk produk investasi dengan mantap.

Terlepas dari dua pemahaman itu, bisa jadi sebutan “pemula” cocok dialamatkan kepada mereka yang salah pilih produk investasi karena pemahaman yang minim. Sebelum kita membahas instrumen investasi apa yang pas buat pemula, maka ada baiknya kita bahas dulu yuk seperti apa tips investasi untuk pemula agar Anda bisa memahami investasi secara menyeluruh. 

 

Investasi tidak sama dengan menabung 

Investasi adalah kegiatan menempatkan dana di satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan mendapat penghasilan lebih. Sementara itu, menabung adalah kegiatan menyimpan uang di bank agar uang itu bisa digunakan keperluan sehari-hari atau yang sifatnya mendadak.

Dari definisi di atas terlihat jelas bahwa investasi memiliki definisi yang berbeda dengan menabung. Seorang yang ingin “mendapat penghasilan lebih” dari investasi, tentu memiliki tujuan yang berbeda dalam menggunakan uangnya di masa depan. 

Berdasarkan tujuannya, investasi dibagi menjadi tiga kategori yaitu investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Mari ketahui lebih lanjut seputar tujuan investasi di poin selanjutnya.

 

Kenali tujuan investasi dengan baik

Jadi, seandainya ada yang bertanya bahwa investasi apa yang bagus dan menguntungkan? Jawabannya adalah tergantung dari tujuan investasinya.

Tujuan investasi secara garis besar adalah untuk mengalahkan inflasi. Kita semua tahu bahwa seiring dengan berjalannya waktu, akan ada kenaikan harga atau biaya atas layanan yang sering kita gunakan sehari-hari. 

Jika kita menyimpan uang di tabungan, tentu saja kita gak akan pernah bisa mengalahkan inflasi. Lantaran bunga simpanan bank cuma 1 persen setahun, sedangkan inflasi per tahun di Indonesia bisa lebih dari 4 persen untuk barang tertentu. 

 

Untuk lebih jelasnya, mari kita kenali investasi berdasarkan dengan tujuannya.

  1. Investasi jangka pendek

Apa saja tujuan jangka pendek kita? Mau bayar dp rumah atau beli mobil? Menambah jumlah aset lancar, atau mungkin mau mempersiapkan biaya pernikahan?

Jika memang tujuan-tujuan ini ingin Anda capai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan, maka keuntungan investasi itu sudah harus bisa didapat dalam jangka waktu tersebut. Maka pilihlah investasi yang fluktuasinya rendah dan cenderung stabil dalam imbal hasil. 

Karena jika fluktuasinya tinggi, maka tidak ada jaminan investasimu sudah untung. Bisa jadi malah sebaliknya.

Selain memiliki fluktuasi rendah, ada baiknya juga memilih instrumen yang likuid atau mudah dikonversikan dalam bentuk uang dengan cepat. Contohnya adalah reksadana pasar uang, obligasi pemerintah, dan deposito.

 

  1. Investasi jangka menengah

Beberapa di antara Anda mungkin punya tujuan mengumpulkan biaya sekolah anak dalam tiga atau lima tahun ke depan, lanjut sekolah S2, atau mungkin memberangkatkan orangtua pergi ke tanah suci.

Maka, untuk memenuhi tujuan itu, pilihan investasinya memang sedikit lebih fleksibel ketimbang jangka pendek. Artinya, bisa saja Anda memilih investasi dengan tingkat fluktuasi moderat dan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi ketimbang investasi jangka pendek. Namun tetap saja, instrumen ini juga harus bersifat likuid atau cepat cair. 

Pilihan investasi untuk tujuan jangka menengah bisa saja berupa reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, P2P lending atau Dollar Amerika Serikat bagi mereka yang punya ambisi lanjut sekolah atau menyekolahkan anak di luar negeri.

 

  1. Investasi jangka panjang

Nah untuk yang satu ini, pilihan investasinya sangat fleksibel dalam hal fluktuasi nilai dan likuiditas. Hal itu disebabkan karena hasil investasi ini baru akan Anda nikmati 6 tahun, 10 tahun, atau bahkan 20 tahun ke depan. 

Bisa dibilang, seluruh instrumen investasi jangka pendek atau menengah bisa dipilih untuk jangka panjang. Namun selain itu, ada tiga instrumen penting yang dinilai pas untuk jangka panjang yaitu, saham, reksa dana saham, ETF, properti, dan emas.

Jangan takut untuk memilih saham sebagai pilihan investasi jangka panjang. Saham memang sangat fluktuatif dalam jangka pendek, namun keuntungannya bisa saja mencapai 1.000 persen dalam setahun. Bila Anda masih bingung memilih saham yang bagus, maka pilihlah reksa dana saham atau Exchange Traded Fund (ETF). 

Selain saham, properti juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang karena nilainya terus naik meski aset ini tidak mudah dijual dalam jangka waktu cepat.

Ada pula emas yang juga mengalami fluktuasi harga secara harian, namun nilainya pasti naik seiring dengan berjalannya waktu meski tidak secepat saham. 

 

Cocokkan instrumen investasi dengan psikologi kita

Lantas, instrumen investasi mana yang cocok untuk Anda? Satu orang dengan lainnya tentu berbeda. Kecocokan seseorang dengan instrumen investasi tertentu itu erat kaitannya dengan risiko atau fluktuasi nilai. 

Tidak semua orang cukup kuat mental untuk melihat nilai investasi mereka minus atau berkurang karena volatilitas pasar. 

Kuat atau tidaknya, tentu bergantung pada kondisi psikis investor itu sendiri. Oleh karena itu, muncul beberapa klasifikasi investor berdasarkan dari profil risikonya.

  1. Konservatif

Investor ini memiliki toleransi rendah terhadap investasi. Pilihan instrumen investasi yang mereka pilih umumnya adalah yang memiliki volatilitas rendah atau bisa juga mereka mencari investasi yang sama sekali tak berisiko, dan tentunya likuid.

Meski pilihan investasi para investor konservatif adalah instrumen dengan imbal hasil kecil, bukan berarti peluang mereka untuk kaya jadi minim. Investor konservatif cenderung berhati-hati dalam memilih produk, dan pilihannya pun akan sangat berguna bagi investasi jangka panjang.

Beberapa pilihan instrumen investasi bagi investor konservatif antara lain adalah, deposito, reksa dana pasar uang, dan emas. 

 

  1. Moderat

Investor tipe moderat siap menerima produk investasi yang fluktuasinya sedikit lebih tinggi ketimbang konservatif. Hanya saja, mereka masih belum tertarik untuk berinvestasi di instrumen tinggi risiko.

Pilihan investasi yang umumnya mereka pilih adalah reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan P2P lending.

 

  1. Agresif

Investor ini bisa dikatakan sangat agresif untuk menjadi orang yang kaya raya dan memiliki mental kuat untuk kehilangan uang sebagai bentuk risiko investasi yang dia lakukan.

Investor agresif tentu senang dengan instrumen saham, reksa dana saham, ETF, atau bahkan berani berinvestasi dengan membeli mata uang asing. Mereka juga cukup berani untuk membeli aset yang tidak likuid atau susah dijual.

 

Sisihkan uang 10% hingga 30% per bulan untuk investasi

Investor pemula tentu harus tahu bahwa modal investasi tidaklah besar. Banyak sekali cara untuk berinvestasi secara rutin per bulan, demi tercapainya tujuan-tujuan kita di masa depan.

Mulailah untuk menyisihkan uang sebesar 10 hingga 30 persen dari penghasilan per bulan untuk investasi. Namun jangan lupa, sebelum memilih instrumen investasinya, ketahui dulu tujuan investasinya untuk apa dan tentunya pahami pula psikologis pribadi, apakah Anda adalah investor tipe konservatif, moderat, atau agresif? 

Itulah hal-hal yang harus Anda perhatikan soal investasi untuk pemula. Sudah siap berinvestasi? Yuk, mulai sekarang juga! 

 

Salam,
Sahabat MyProtection

--

Sumber Artikel

Lifepal.co.id adalah rekan marketplace asuransi digital Lippo Insurance. Lifepal membantu pelanggan mencari asuransi terbaik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Tim Lifepal menganalisa polis dan membantu merekomendasikan kepada individu dan keluarga di Indonesia.

Apakah artikel ini membantu?
Subscribe Newsletter Kita
Klik subscribe untuk berlanggan newsletter artikel kami
Bagikan MyPro ke
facebook
twitter
instagram
Tentang MyProtection News Jakarta
MyProtection adalah salah satu pioneer portal pembelian asuransi kesehatan maupun asuransi umum secara online yang dapat diakses melalui platform website dan aplikasi sejak 2017.
Rekomendasi Artikel
5 27-01-2020
Upaya Pencegahan Virus Corona

Jakarta, 27 Januari 2020 - MyProtection News

Saat ini, dunia sedang digemparkan dengan penyebaran virus baru korona atau kini disebut dengan Novel 201 Coronavirus (2019-nCov).

Berdasarkan artikel yang dilansir dari CNBC Indonesia, hingga 27 Januari 2020, terdapat 80 korban tewas akibat virus ini. Sedangkan terdapat sebanyak 2.300 kasus di daerah Wuhan, Cina. Jumlah penderita terus bertambah.

Lalu, apa yang kita bisa lakukan untuk menghindari novel coronavirus?

Walaupun belum terdapat vaksin atau pengobatan yang pasti, beberapa hal ini dapat Anda lakukan untuk meminimalisir terjangkitnya Anda dan keluarga terhadap virus korona:

  1. Gunakan masker bedah saat bepergian ke luar. Kenakan masker secara tepat dengan menggunakan sisi berwarna di luar, dan besi penyangga di hidung Anda. Jangan menyentuh sisi luar masker terlalu sering. Selalu ganti masker yang Anda gunakan minimal sehari sekali.
  2. Jaga kesehatan dengan makan makanan bergizi seperti buah dan sayur. Jika perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen kesehatan.
  3. Rutin mencuci tangan minimal selama 20 detik.
  4. Berolahraga setidaknya 30 menit sehari atau 150 menit dalam seminggu.
  5. Segera periksakan diri jika sakit. Khususnya jika Anda mengalami gejala di bawah ini:
  • Demam di atas 38 derajat Celcius
  • Batuk
  • Kesulitan bernapas
  1. Jika Anda berencana pergi ke daerah terjangkit virus, maka disarankan untuk menunda atau mengganti tanggal keberangkatan.
  2. Saran dari Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, mengimbau masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menghindari menyentuh hewan, khususnya burung, guna mencegah penularan virus corona penyebab pneumonia. (Sumber: Tempo.co)
  3. Hindari kontak dekat dengan pasien penderita infeksi saluran pernapasan. Ikuti instruksi kesehatan dengan baik.
  4. Perlengkapi diri Anda dan keluarga dengan perlindungan kesehatan terhadap ancaman penyakit tak terduga di masa depan dengan asuransi kesehatan.

 

Semoga Anda sehat selalu!

Salam,
Sahabat MyProtection

Baca Artikel
5 04-03-2020
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Melawan Virus Corona dengan Makanan Ini!
Baca Artikel
5 07-02-2020
Apa, Sih Manfaat Kafein dalam Kopi dan Teh?
Baca Artikel