Jakarta, 25 Februari 2020 - MyProtection News
Pernikahan merupakan hal yang membahagiakan bagi banyak orang, baik pasangan yang mengikat janji dan bagi keluarga dan rekan yang ikut merayakan.
Ketika memasuki tahap yang lebih serius ini, tentu saja ada banyak hal yang harus disiapkan dan dipertimbangkan. Misalnya kesiapan secara fisik, mental, dan ekonomi. Lalu, rencana ingin mempunyai anak di usia berapa dan lain-lainnya. Karena pada dasarnya, pernikahan membutuhkan komitmen dan perencanaan yang tepat.
Sebelum Anda mulai berkeluarga, pastikan Anda memiliki persiapan dalam hal ini:
Jika melihat secara realistis, membina rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah ataupun murah. Keluarga Anda harus membayar tagihan, biaya belanja bulanan, dan pengeluaran lainnya. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk memiliki pekerjaan yang tetap serta pendapatan yang jelas. Walaupun memang selalu ada kemungkinan Anda dipecat atau mengundurkan diri, setidaknya Anda memiliki skill mumpuni di bidang yang Anda sukai. Sehingga dimanapun Anda ditempatkan, Anda memiliki nilai kompetensi yang tinggi.
Lalu, pastikan Anda juga mulai memiliki perencanaan pengeluaran uang bulanan atau budgeting. Jika uang tidak dikelola dengan baik, gaji sebesar apapun akan habis tanpa perencanaan yang baik. Apalagi saat berkeluarga, Anda tidak hanya bertanggung jawab untuk diri sendiri, tapi kepada istri/suami dan anak-anak Anda kelak.
Bekerja di kantoran rasanya terdengar membosankan bagi sebagian orang. Lagipula, mencari uang memang tak harus selalu menjadi karyawan. Oleh karena itu, Anda bisa memiliki opsi karier lainnya untuk menjadi pebisnis atau investor. Dengan demikian, Anda tetap bisa memiliki pendapatan yang bahkan terkadang lebih besar daripada kerja kantoran. Jika bisnis yang Anda jalankan mulai stabil dan menghasilkan untung, maka Anda bisa mulai menabung untuk biaya berkeluarga nanti.
Mempunyai bayi-bayi gemas pasti terdengar menyenangkan, bukan? Namun, jangan salah. jika Anda punya rencana untuk memiliki anak, Anda harus siap dengan segudang tanggung jawab yang besar. Orang tua yang cerdas dapat menuntun anaknya menjadi pribadi yang bijak. Selain itu, calon orang tua pun harus memiliki perencaan keuangan untuk anak. Mulai dari biaya persalinan, kesehatan, hingga pendidikan. Setidaknya, Anda memiliki dana yang disisihkan khusus untuk anak. Sehingga Anda bisa memberikan fasilitas yang terbaik untuk anak dalam mendukung tumbuh kembangnya.
Hal ini bisa Anda rencanakan bersama pasangan bahkan sebelum menikah. Tentunya, perencanaan keuangan harus disesuaikan dengan pendapatan. Anda tetap bisa memberikan fasilitas terbaik kepada anak tanpa harus membeli barang termahal, kok!
Baik saat berkeluarga ataupun tidak, tentu saja banyak ketidakpastian di masa depan. Maka para pakar menyarankan Anda memiliki tabungan darurat yang setara dengan biaya hidup selama 6 bulan. Alasannya adalah jika terjadi PHK, bencana alam, ataupun anggota keluarga jatuh sakit, maka Anda tidak langsung kehabisan uang dan memiliki waktu untuk mencari jalan keluar sebelum tabungan habis sepenuhnya. Tabungan darurat dapat dikumpulkan sedikit demi sedikit sesuai dengan kemampuan Anda.
Menjadi tua merupakan suatu kepastian. Setelah Anda berkeluarga dan bekerja begitu lama, akan tiba saatnya Anda memasuki masa pensiun. Kondisi ini merupakan alasan bagi Anda dan pasangan untuk menyiapkan dana pension. Walaupun terkesan sangat jauh, tidak ada salahnya memulai persiapan sedini mungkin, apalagi jika Anda memiliki budget lebih untuk ditabung.
Semakin mendekati masa pensiun, maka semakin besar dana yang harus disisihkan untuk dana pensiun. Tujuannya agar Anda bisa hidup nyaman sambil menikmati masa senja tanpa harus selalu bergantung pada anak.
Sudah siap untuk berkeluarga?
Salam,
Sahabat MyProtection
Hi, Sahabat MyProtection!
Akhir-akhir ini kita seringkali mendengar mengenai isu resesi global yang berpotensi untuk terjadi di 2023. Namun sebenarnya, apa itu resesi, dampaknya serta hal apa saja yang perlu kita persiapkan?
Apa itu Resesi & Dampaknya
Resesi, berdasarkan pemaparan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), merupakan suatu kondisi dimana perekonomian negara melambat atau semakin buruk dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam 3 (tiga) atau (6) bulan. Resesi dapat disebabkan oleh inflasi, deflasi berlebohan, tidak seimbangnya jumlah produksi dengan konsumsi hingga guncangan ekonomi akibat bencana, wabah, dan perkembangan teknologi.
Jika terjadi resesi di suatu negara, maka ada beberapa dampak yang bisa timbul yaitu:
Lalu, Perlu Persiapkan Apa?
Walau ancaman resesi belum tentu terjadi, namun tak ada salahnya kita bersiap-siap. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memastikan kesigapan kita, terutama secara finansial:
Atur Ulang Pengeluaran
Coba perhatikan kembali pengeluaranmu, apakah ada hal-hal yang bisa dikurangi, ditunda atau bisa membantu kamu berhemat? Misalnya, pengeluaran tersier seperti membeli tas baru bisa ditunda terlebih dahulu.
Lunasi Hutang Jika Ada
Lunasi hutang atau kurangi beban hutang untuk mengantisipasi keuangan macet di masa depan. Serta memastikan uang kita tidak habis untuk membayar hutang saat ada kondisi darurat.
Siapkan Dana Darurat
Berbicara mengenai kondisi darurat, dalam kehidupan pastinya ada kejadian tak terduga. Oleh karena itu, berbagai ahli keuangan menyarankan agar tiap orang menyiapkan dana darurat. Aturan standar dana darurat adalah 3 (tiga) kali biaya hidup untuk individu lajang dan 6 (enam) kali biaya hidup untuk kalian yang sudah berkeluarga.
Diversifikasi Investasi
Salah satu saran yang seringkali kita dengar adalah don’t put all your eggs in one basket. Artinya, jangan menaruh seluruh uangmu di satu instrumen investasi. Tujuannya untuk mengantisipasi alur keuanganmu tidak ikut macet jika ada investasi yang kurang menguntungkan.
Fokus pada Kerja/Bisnis & Cari Tambahan Jika Perlu
Selain berhemat, salah satu upaya efektif untuk meningkatkan kestabilan finansial kamu tentunya dengan meningkatkan pendapatan. Kamu bisa menjalankan beberapa side hustle seperti menjadi dropshipper, bekerja freelance, atau tingkatkan skill memperluas kesempatan meraih jenjang karier yang lebih tinggi.
Pastikan Asset Milikmu Aman & Terlindungi
Berbicara soal persiapan, masa depan bukan melulu jadi topik utama. Kamu juga harus menjaga asset yang sudah dimiliki saat ini, sehingga bisa menghindari risiko kerugian di masa depan. Asset yang kita miliki contohnya kesehatan, harta benda sepreti rumah dan kendaraan, dan uang tunai. Misalnya, kamu bisa mengurangi risiko kerugian terkait kesehatan & harta benda dengan asuransi.
Saat ini, MyProtection memiliki Perlindungan Kesehatan Prima dengan fitur klaim cashless, online consultation, telemedicine dan Saldo Prima. Semuanya bisa kamu manfaatkan untuk menjaga keluarga (dan dompet) tetap PRIMA di tengah situasi apapun, termasuk resesi. Dengan 6 ribuan/hari + diskon hingga 50%, kamu & keluarga bisa dapatkan manfaat hingga ratusan juta. Info selengkapnya klik tombol di bawah ini atau hubungi CS MyProtection di Whatsapp +62 882-1321-7520 dan email ke cs@myprotection.id
Salam,
Sahabat MyProtection