Home
/
Articles
/
For You
/
Asuransi Rumah, Perlukah?
Asuransi Rumah, Perlukah?
12 February 2020
MyProtection News Jakarta

Jakarta, 12 Februari 2020 - MyProtection News

Rumah merupakan tempat Anda dan keluarga menghabiskan waktu untuk bersantai, beristirahat, dan berkumpul. Sering kali, rumah digambarkan sebagai tempat perlindungan yang hangat. Anda pun pastinya ingin seisi rumah Anda selalu terjaga, mulai dari anggota keluarga hingga properti yang Anda miliki.

Ternyata, rumah yang setia melindungi kita dari berbagai perubahan cuaca juga butuh perlindungan, lho! Ada beberapa manfaat penting yang bisa Anda dapatkan dengan membeli asuransi rumah/apartemen:

  1. Meminimalisir kerugian akibat bencana alam

Siapa yang menyangka banjir yang cukup luas melanda beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta pada awal tahun 2020? Masih ingatkah Anda dengan bencana tsunami yang menimpa Aceh lalu Jepang? Pastinya, tak seorang pun ingin terkena musibah. Namun, kenyataannya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami bisa terjadi kapanpun tanpa diundang. Banyak asuransi rumah yang menawarkan penggantian kerugian atau santunan ketika rumah dilanda bencana alam. Contohnya, Home Protection Plus menawarkan penggantian kerusakan akibat banjir dan gempa hingga sebesar Rp 400.000.000/tahun

 

  1. Mengantisipasi kejadian tak terduga

Selain bencana alam, kejadian tak terduga yang mungkin terjadi pada rumah adalah kebakaran, petir, ledakan, dan kejatuhan pesawat terbang. Terutama kebakaran lazim terjadi pada perumahan yang padat. Melalui asuransi MyHome dan Home Protection Plus, Anda bisa terjaga dari kejadian tak terduga seperti kebakaran, kerusuhan, terorisme, dan kejadian tak menyenangkan lainnya.

 

  1. Melindungi rumah dari penyusup tak diundang

Selain risiko kerusakan akibat bencana alam, Anda juga perlu waspada terhadap “penyusup jahat” yang berusaha masuk ke rumah Anda. Upaya untuk meningkatkan keamanan sekitar rumah bisa dimulai dari menggunakan pintu dan kunci rumah yang kokoh, memasang CCTV di sudut rumah, minimalisir terjadinya pencurian dengan menyimpan barang berharga di tempat tertutup dan aman. Lalu, pilih lokasi rumah yang lingkungannya relatif aman. Jika perlu, Anda bisa menambahkan proteksi rumah dengan asuransi yang menjamin perlindungan akibat tindak pencurian.

 

  1. Mengurangi rasa was-was saat bepergian

Bagi Anda yang rutin bepergian, mungkin Anda merasa was-was ketika meninggalkan rumah terlalu lama. Jika pengamanan tempat tinggal sudah maksimal, Anda bisa merasa lebih tenang saat melakukan perjalanan. Asuransi rumah/apartemen bisa jadi salah satu solusi untuk mengatasi rasa khawatir ketika pergi meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama. Apalagi, MyHome dan Home Protection Plus menawarkan berbagai jaminan perlindungan sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

  1. Premi minimal untuk perlindungan maksimal

Salah satu pertimbangan saat membeli asuransi untuk rumah adalah harga premi serta nilai pertanggungan yang akan konsumen terima. MyProtection.id menawarkan dua produk asuransi rumah yaitu MyHome dan Home Protection Plus untuk memberikan perlindungan maksimal sesuai kebutuhan dan premi terjangkau. Contohnya, Anda bisa mendapatkan perlindungan dari kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang dan asap hanya dengan premi MyHome Rp 45.570/tahun* sesuai dengan nilai bangunan dan manfaat yang Anda pilih.

 

Anda bisa melihat penjelasan produk secara lengkap serta simulasi harga MyHome di sini dan Home Protection Plus di sini

 

Tertarik memiliki asuransi rumah? Mulai dengan proteksi tepat bersama MyHome dan Home Protection Plus yang siap menjaga 24 jam selama 365 hari!

 

*dengan simulasi nilai bangunan Rp 150.000.000

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 24-01-2025
Transaksi Finansial: Pengertian, Jenis hingga Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Transaksi finansial atau keuangan merupakan sebuah aktivitas pertukaran aset yang terjadi antara dua pihak atau bahkan lebih yang di dalamnya melibatkan perpindahan nilai yang jumlahnya dapat diukur menggunakan mata uang. 

Proses transaksi ini sendiri terjadi bukan hanya dalam skala bisnis yang kompleks, namun juga dalam kehidupan sehari-hari manusia.  

Dengan perkembangan di era digital sendiri, saat ini proses transaksi juga semakin berkembang.  

Mulai dari yang awalnya bersifat tradisional sekarang sudah ada teknologi digital yang dapat dimanfaatkan, seperti E-Wallet atau dompet digital. Simak penjelasan berikut untuk lebih memahami seputar transaksi finansial! 

Pengertian Transaksi Finansial atau Keuangan 

transaksi finansial

pexels

Transaksi merupakan sebuah aktivitas ekonomi yang dilakukan secara bebas setiap harinya, mulai dari pembelian hingga melakukan investasi dalam bisnis. 

Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, transaksi juga dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian maupun kesepakatan jual beli diantara dua pihak atau bahkan lebih yang melibatkan pelunasan serta pembayaran. 

Dari sisi bisnis, elemen paling kuat dan mencolok dari transaksi sendiri adalah uang yang bukan hanya menjadi alat ukur namun juga menjadi indikator penting dari produktivitas sebuah bisnis yang berjalan. 

Dari konsep dasar akutansi, transaksi keuangan juga dapat diartikan sebagai berbagai bentuk aktivitas bisnis yang secara langsung berdampak pada status serta laporan finansial sebuah usaha. 

Transaksi keuangan juga dapat dilihat dari sisi perusahaan, yaitu setiap kegiatan yang berhubungan dengan finansial sebuah perusahaan dan dapat diukur melalui nilai tukar atau uang. 

Proses transaksi ini sendiri tidak hanya terbatas pada kegiatan jual-beli, namun juga dapat berkaitan dengan pembayaran pajak, aset perusahaan, dan masih banyak lagi. 

Jenis Transaksi Finansial Berdasarkan Media 

Terdapat beberapa jenis transaksi finansial jika dibedakan berdasarkan medianya mulai dari yang tradisional hingga yang modern, antara lain. 

1. Transaksi Tunai 

Pertama, transaksi finansial atau keuangan yang paling mendasar dan tradisional, yaitu transaksi tunai yang melibatkan pertukaran fisik berupa uang kertas maupun koin di antara dua pihak maupun lebih. 

Transaksi jenis ini sendiri memiliki keunggulan utama, yaitu kesederhanaan serta dapat dilakukan secara langsung tanpa perlu adanya perantara. 

Namun, transaksi tunai sendiri memiliki kekurangan dan keterbatasannya tersendiri, seperti resiko keamanan jika membawa nominal dalam jumlah besar dan proses transaksi jarak jauh. 

2. Transaksi non-Tunai 

Selanjutnya, transaksi non-tunai yang tidak melibatkan pertukaran nilai secara fisik. Instrumen yang digunakan dalam jenis transaksi ini dapat berupa cek, wesel, hingga kartu debit maupun kredit. 

Jenis transaksi ini sendiri memiliki kelebihannya tersendiri, yaitu keamanan yang lebih tinggi dan terjamin. Selain itu, proses transaksi dalam jumlah besar dan jarak yang lebih jauh atau bahkan lintas negara dapat dilakukan dengan mudah. 

Namun, pada umumnya transaksi non-tunai dilakukan melalui medium atau infrastruktur seperti bank serta sistem pembayaran lainnya yang dapat membuat pengeluaran biaya tambahan atas jasa tersebut. 

3. Transaksi Elektronik 

Transaksi elektronik merupakan segala transaksi yang dilakukan melalui alat elektronik berupa komputer maupun ponsel pintar. 

Jenis transaksi ini sendiri dapat mencakup banyak bentuk pembayaran, mulai dari transfer bank secara online hingga hingga melakukan pembayaran melalui aplikasi mobile atau yang dapat disebut juga sebagai e-wallet. 

Dengan adanya transaksi elektronik, dapat menawarkan kemudahan serta kecepatan yang dapat memungkinkan para penggunanya melakukan transaksi kapan saja dan dimana saja.  

Keamanan transaksinya juga dapat terjaga dengan adanya teknologi enkripsi serta autentikasi. 

4. Transaksi Digital atau Cryptocurrency 

Transaksi digital atau secara khusus menggunakan cryptocurrency menjadi salah satu bentuk transaksi yang paling mutakhir saat ini. 

Hal ini dikarenakan dengan adanya teknologi blockchain di dalamnya, transaksi ini memiliki tingkat keamanan serta transparansi yang tinggi. 

Walaupun begitu, volatilitas nilai serta regulasi yang belum mapan juga menjadi tantangan tersendiri dari jenis transaksi yang satu ini. 

Jenis Transaksi Finansial Berdasarkan Subjek Terlibat 

Di dunia keuangan yang rumit, subjek yang terlibat dalam sebuah transaksi juga dapat mempengaruhi dan membentuk kategori tersendiri. Mulai dari transaksi antar individu atau bahkan lembaga besar, yang dibagi menjadi sebagai berikut. 

1. Transaksi Pribadi 

Transaksi pribadi merupakan transaksi yang melibatkan individu berdasarkan kapasitasnya sebagai seorang konsumen. Transaksi ini sendiri bisa dimulai dari pembelian sehari-hari bahkan investasi pribadi. 

Transaksi jenis ini sendiri pada umumnya bersifat sederhana dan dilakukan secara langsung, fokus terhadap pengelolaan dana, tabungan, serta kredit. 

Pada umumnya, preferensi dari transaksi pribadi ini sendiri memiliki faktor utama, yaitu keamanan, kemudahan, serta aksesibilitas. 

2. Transaksi Bisnis 

Selanjutnya transaksi bisnis yang melibatkan transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan individu atau bahkan antar perusahan dengan konteks komersial. 

Transaksi ini sendiri mencakup banyak aktivitas di dalamnya, mulai dari pembelian bahan baku, penjualan produk maupun jasa, maupun pengganjian karyawan. 

Jenis transaksi ini pada umumnya lebih kompleks dengan jumlah nominal yang lebih besar, sehingga diperlukannya perencanaan serta pengelolaan yang lebih cermat. 

Selain itu, proses transaksi yang ada juga diatur melalui perjanjian kontrak serta kerangka kerja hukum yang ketat agar keadilan dan kepatuhannya tetap terjamin. 

3. Transaksi Pemerintahan 

Transaksi pemerintahan merupakan bentuk transaksi yang melibatkan entitas pemerintah di berbagai tingkatan, mulai dari pemerintah lokal atau bahkan nasional. 

Transaksi ini sendiri memiliki banyak bentuk, mulai dari pengumpulan pajak, alokasi anggaran untuk projek publik, atau bahkan pembayaran jasa pelayanan seperti kontraktor. 

Jenis transaksi pemerintahan memiliki tingkat regulasi serta pengawasan yang tinggi dengan tujuan transparansi serta akuntabilitas pada proses pengelolaan dana publik. 

Jenis Transaksi Finansial Berdasarkan Hubungan Institusional 

Berdasarkan hubungan institusionalnya, jenis transaksi finansial dapat dibagi menjadi 2, yaitu internal dan eksternal. 

1. Internal 

Jenis pertama, adalah transaksi keuangan internal dimana proses atau kegiatan ekonomi yang berlangsung tidak melibatkan pihak luar sama sekali. 

Seperti contohnya, pencatatan penyusutan atau realisasi atas hilangnya aset yang diakibatkan aktivitas finansial di perusahaan, seperti pemanfaatan gedung, penggunaan mesin, perlengkapan kantor, dan masih banyak lagi. 

Berikut ini contoh transaksi finansial internal, yaitu: 

  • Pencatatan penyusutan aset tetap, proses dimana sebuah perusahaan mencatat penurunan pada nilai aset yang dimiliki seiring waktu. Proses ini menjadi penting guna melihat dan mengkaji nilai aset pada laporan keuangan. 

  • Realisasi kerugian aset, proses yang terjadi ketika sebuah aset yang dimiliki perusahaan rusak maupun hilang akibat banyak hal, seperti kebakaran yang harus dicatat dalam laporan keuangannya. 

  • Penggunaan perlengkapan, dalam proses operasional setiap harinya sebuah perusahaan akan melakukan inventaris perlengkapan yang digunakan. Proses tersebut dapat dianggap sebagai transaksi internal karena hanya melibatkan pihak perusahaan. 

  • Pemanfaatan gedung dan mesin, segala fasilitas seta peralatan yang ada dan digunakan dalam perusahaan dapat dianggap sebagai proses transaksi internal karena adanya penggunaan sumber daya internal milik perusahaan. 

2. Eksternal 

Selanjutnya, transaksi keuangan eksternal yang pada umumnya melibatkan kegiatan ekonomi pertukaran nilai sebuah perusahaan dengan pihak luar seperti contohnya instansi. 

Proses transaksi jenis ini sendiri dapat berupa berbagai bentuk, seperti pembelian barang melalui supplier, penjualan barang ke konsumen, pembayaran sewa ke pemilik gedung, dan masih banyak lagi. 

Berikut ini contoh transaksi eksternal, yaitu: 

  • Pembelian barang dari supplier, perusahaan yang membeli produk maupun bahan baku dari pihak eksternal. Proses ini sendiri juga dapat berupa pertukaran barang maupun jasa dengan pihak lain. 

  • Penjualan barang ke pelanggan, proses penjualan produk maupun layanan yang ditawarkan kepada konsumen maupun pihak luar juga menjadi salah satu contohnya. 

  • Pembelian aset tetap untuk bisnis, pembelian mesin maupun peralatan yang menjadi aset tetap perusahaan dalam proses operasionalnya juga menjadi jenis transaksi eksternal. 

  • Pembayaran sewa seperti fasilitas maupun peralatan yang digunakan di perusahaan juga merupakan proses transaksi eksternal. 

  • Pembayaran tagihan, dapat berupa tagihan gas, listrik, air, hingga gaji yang harus dibayarkan kepada karyawan. 

Contoh Instrumen Transaksi Keuangan 

Instrumen keuangan juga terus menerus berkembang dengan adanya perkembangan teknologi. Mulai dari yang tadinya metode tradisional sekarang menjadi lebih modern dan juga digital, mulai dari kartu kredit, kartu debit, e-wallet, QR code, hingga bahkan cryptocurrency. 

Setiap instrumen transaksi keuangan sendiri menawarkan banyak kemudahan dan keunikannya masing-masing dari sisi fiturnya, berikut ini contoh instrumen transaksi keuangan, sebagai berikut. 

1. Kartu Kredit 

credit card

pexels

Kartu kredit menjadi instrumen pembayaran yang dapat memungkinkan para penggunanya untuk membeli barang maupun jasa dengan janji dibayarkan di kemudian hari. 

Instrumen transaksi ini memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi dengan fitur kredit maupun pinjaman sementara.  

Kartu kredit juga memiliki keuntungannya tersendiri, seperti kemampuan untuk melacak pengeluaran, mendapat poin reward hingga perlindungan pembelian. 

Namun, satu hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan instrumen transaksi finansial yang satu ini adalah berhati-hati dan bijak untuk menghindari pengeluaran berlebih dari kemampuan membayarnya. 

2. Kartu Debit 

kartu debit

pexels

Instrumen transaksi finansial selanjutnya, kartu debit yang cara kerjanya dengan langsung menarik dana dari rekening pemilik kartu saat melakukan transaksi. 

Cara kerja kartu debit sendiri berbeda dengan kartu kredit, dimana instrumen jenis ini membatasi pengeluaran berdasarkan jumlah dana yang dimiliki di rekening. 

Keuntungan instrumen keuangan ini sendiri adalah keamanan yang tinggi jika dibandingkan dengan uang tunai serta kemudahan dalam melakukan transaksi baik secara online maupun offline. 

Dengan memiliki kartu debit, para penggunanya juga dapat mengadopsi pengelolaan finansial yang lebih baik dan disiplin dengan berbagai fitur di dalamnya. 

3. E-wallet 

e-wallet

pexels

Dompet digital atau yang dapat disebut juga e-wallet merupakan sebuah aplikasi dengan basis teknologi yang dapat menyimpan informasi pembayaran serta dana dalam bentuk elektronik. 

Adanya dompet digital mempermudah dalam proses transaksi secara online hingga tatap muka dengan adanya penggunaan teknologi NFC atau near-field communication maupun scar QR. 

E-wallet juga memberikan kemudahan dalam proses pengisian ulang saldo, transfer saldo, pembayaran tagihan, atau bahkan investasi yang membuat instrumen jenis ini sangatlah populer di era digital saat ini. 

4. QR Code 

qr code

pexels

QR Code atau Quick Response Code telah mengubah dan merevolusi proses transaksi yang saat ini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman. 

Pada umumnya, QR Code dapat ditemukan dan terintegrasi bersama dompet digital maupun sistem pembayaran lainnya yang memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi tanpa harus memasukkan detail pembayaran secara manual. 

Karena penggunaannya yang relatif sederhana dan universal, instrumen finansial ini sangatlah populer di berbagai bidang, mulai dari retail hingga jasa. 

5. Cryptocurrency 

Cryptocurrency

pexels

Cryptocurrency merupakan jenis uang digital yang menggunakan kriptografi untuk menjamin keamanan transaksinya. 

Salah satu contohnya adalah, Bitcoin yang menawarkan transaksi secara langsung tanpa perlu adanya perantara seperti bank. 

Terdapat pula teknologi blockchain yang menjadi keunikan jenis instrumen transaksi ini yang menjamin keamanan dan transparansi dalam proses transaksinya. 

Alat Bukti Transaksi 

Dalam proses transaksi, terdapat berbagai dokumen yang dapat menjadi bukti transaksi yang tiap jenisnya memiliki tujuan dan karakteristiknya masing-masing. Berikut ini beberapa jenis alat bukti transaksi, sebagai berikut. 

1. Kuitansi 

Kuitansi merupakan dokumen yang dapat digunakan menjadi bukti bahwa proses transaksi telah dilakukan, secara khusus ketika pembeli telah membayar penjual. 

Pada umumnya, kuitansi digunakan pada transkasi dalam jumlah yang besar, dilengkapi dengan tanda tangan dan materai agar legalitasnya terjamin.  

2. Nota 

Nota yang menjadi bukti transaksi yang biasanya digunakan oleh pemilik toko, retail, serta pengusaha dagang. Nota sendiri terbagi menjadi 2, yaitu nota debit dan nota kredit, sebagai berikut. 

  • Nota debit, yang biasanya digunakan untuk mengindikasikan complain dari pihak pembeli ke penjual, seperti kerusakan barang, cacat, atau ketidaksesuaian barang ataupun jasa dengan kesepakatan yang ada. 

  • Nota kredit, yang menjadi tanggapan atas nota debit dari pihak penjual, isinya dapat berupa pengurangan atau pengembalian sebagian uang terhadap pihak pembeli. 

3. Faktur atau Invoice 

Faktur atau invoice merupakan sebuah dokumen yang sering digunakan oleh perusahaan dan pada umumnya berisi daftar lengkap barang maupun jasa yang diberikan, beserta harga dan jumlahnya secara detail. 

4. Cek 

Cek merupakan sebuah dokumen dalam bentuk selembar kertas dan memiliki fungsi perintah dari nasabah kepada pihak bank untuk mencairkan nilai uang yang sesuai dengan nominal di dalamnya. 

5. Giro 

Menyerupai cek, giro juga merupakan sebuah alat pembayaran dengan bentuk surat berharga yang nantinya dapat ditukar dengan uang tunai melalui bank tempat sahabat MyProtection menabung. 

6. Rekening Koran 

Selanjutnya, rekening koran yang berisikan daftar lengkap transaksi di rekening pada bank tertentu di periode waktu tertentu. 

Dengan adanya rekening koran sendiri, nasabah dapat memantau aktivitas keuangan atau finansial yang dimiliki. 

Nah, itulah sedikit penjelasan terkait transaksi finansial yang ternyata bukan hanya melibatkan proses transaksi sederhana saja.  

Transaksi keuangan sendiri juga dapat berupa aktivitas pengelolaan keuangan baik individu maupun sebuah perusahaan guna memenuhi bukan hanya keinginan saja, namun juga kebutuhan. 

Pengelolaan uang sendiri dapat dilihat dari berbagai bentuk, salah satunya adalah memiliki perlindungan finansial saat kondisi tak terduga.  

Seperti salah satunya, Perlindungan Kesehatan Prima  yang memberikan perlindungan kesehatan online terbaik bagi individu maupun keluarga dengan manfaat rawat inap, bedah dan rawat jalan. Berikut ini beberapa keunggulan lain Perlindungan Kesehatan Prima yang harus kamu ketahui! 

  • Manfaat tambahan Saldo Prima yang memberikan penggantian atas pembelian vitamin atau obat-obatan tanpa perlu melakukan perawatan Rawat Inap atau Rawat Jalan 

  • Santunan tunan harian rawat inap di Rumah Sakit untuk penjamin pertama oleh BPJS Kesehatan 

  • Pilihan manfaat rawat inap dan rawat jalan sesuai kebutuhan 

  • Pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 1.000 Rumah Sakit di Indonesia 

  • 24 jam Contact Center dan Case Monitoring 

  • Layanan eksklusif Personal Medical Assistance 

  • Laporan perhitungan klaim via email 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Read Article
5 08-04-2020
Peran Vitamin dalam Membantu Tubuh Memerangi Virus
Read Article
5 02-11-2020
JAPRI Alias Dijagain Prima Biar Puas Beraktivitas
Read Article